CPO

PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CRUDE PALM OIL
Proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil) melibatkan beberapa tahap yang kompleks. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses tersebut:
Panen dan Pengumpulan: Buah kelapa sawit dipanen ketika sudah matang. Setelah dipanen, buah-buah ini dikumpulkan dan dibawa ke pabrik pengolahan.
Pembersihan: Di pabrik, buah kelapa sawit yang telah dikumpulkan akan dibersihkan untuk menghilangkan kotoran, daun, dan benda asing lainnya.
Pengelupasan (Sterilisasi): Buah kelapa sawit kemudian dipanaskan dalam mesin sterilizer dengan uap panas. Proses ini bertujuan untuk menghentikan proses pematangan, mengurangi kadar air, dan mempermudah pelepasan biji dari daging buah. Sterilisasi juga membantu mengurangi enzim yang dapat menyebabkan pemisahan minyak menjadi asam lemak bebas.
Pengupasan (Threshing): Setelah sterilisasi, buah kelapa sawit akan dikupas dari tandan (kluster) dan daging buahnya akan dipisahkan dari biji. Proses ini biasanya dilakukan menggunakan mesin pemisah.
Penghancuran (Mashing): Daging buah kelapa sawit yang telah dipisahkan kemudian dihancurkan untuk mempermudah proses ekstraksi minyak. Ini dilakukan dengan menggunakan mesin penghancur atau penggiling.
Pengepresan (Pressing): Hasil dari penghancuran ini kemudian dipress untuk mengekstrak minyak mentah. Ada dua metode utama yang digunakan: pengepresan mekanis dan ekstraksi dengan pelarut. Pengepresan mekanis biasanya dilakukan dengan mesin screw press, sedangkan ekstraksi pelarut menggunakan pelarut kimia untuk mengekstrak sisa minyak.
Pemurnian (Clarification): Minyak mentah yang diperoleh kemudian dipisahkan dari kotoran dan bagian-bagian yang tidak diinginkan. Proses ini biasanya dilakukan melalui sentrifugasi, di mana minyak dibiarkan berputar dengan kecepatan tinggi untuk memisahkan minyak dari air dan padatan.
Penghilangan Air (Drying): Minyak yang telah disaring biasanya mengandung sisa air yang perlu dihilangkan. Ini dilakukan dengan pemanasan atau pengeringan untuk mengurangi kadar air hingga pada tingkat yang aman untuk penyimpanan.
Pemurnian Lebih Lanjut (Refining): Untuk menghasilkan minyak sawit mentah (CPO) yang berkualitas tinggi, proses pemurnian lebih lanjut mungkin dilakukan. Ini termasuk pemurnian kimia, pemutihan, dan desodorisasi untuk menghilangkan warna, bau, dan zat yang tidak diinginkan.
Penyimpanan dan Pengemasan: Setelah pemurnian, CPO siap untuk disimpan dan dikemas dalam wadah yang sesuai. Minyak ini kemudian dapat didistribusikan untuk berbagai kegunaan, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk bahan baku industri.



5 Tepat dalam pemupukan, yakni:
- Tepat jenis, sesuaikan formulasi pupuk dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
- Tepat dosis, aplikasikan pupuk pada tanaman sawit sahabat sesuai dengan anjuran agronomis/PPL setempat.
- Tepat waktu, sesuaikan pemberian pupuk dengan kebutuhan hara di tiap fase pertumbuhannya, mulai dari pembibitan (nursery), sawit belum menghasilkan (TBM), sawit sudah menghasilkan (TM).
- Tepat cara, ikuti petunjuk aplikasi yang tertera pada kemasan (dibenamkan/disebar) agar hara terserap dengan lebih maksimal.
- Tepat sasaran, pelajari lingkungan di sekitar tanaman budidaya dan konsultasikan dengan agronomis untuk hasil yang maksimal.
Tani Prima Makmur
Keberlanjutan
Contact
- +62-21-6386-3084
- office@taniprima.co.id
- Jl. Diponegoro No. 142, Kel. Tuoy, Kec. Unaaha, Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara, Indonesia.